mylife

Mental Health

Kesehatan jiwa atau kesehatan mental adalah tingkatan kesejahteraan psikologis atau ketiadaan gangguan jiwa. Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Pada generasi Z sampai generasi sekarang mental health sangat penting. Kebanyakan orang tidak memikirkan adanya kesehatan mental, orang-orang hanya sering memikirkan kesehatan fisik saja padahal kesehatan mentalpun juga sangat penting dalam kehidupan keduanya sangat berpengaruh dalam kehidupan. Jika kesehatan mental tidak diperhatikan dan terus diabaikan akan berpengaruh kepada kesehatan fisik juga. Kebanyakan orang terlalu menganggap sepele tentang kesehatan mental karena mereka berpikiran bahwa kesehatan mental ini tidak berpengaruh terhadap apapun, padahal sebaliknya jika kesehatan mental tidak dijaga dan tidak dianggap penting maka generasi Z sampai generasi sekarang dapat menimbulkan akibat yang fatal. Banyak anak-anak kecil atau anak muda yang memiliki kesehatan mental yang buruk karena perlakuan yang salah sejak kecil dan tidak ditanamkan seberapa penting mental health untuk kehidupan sehingga saat meranjak dewasa pun mereka tidak pernah memikirkan apa itu kesehatan mental dan tidak pernah memikirkan untuk merubah kesehatan mental menjadi lebih baik. Adanya kesehatan mental yang buruk itu diakibatkan oleh tindakan-tindakan terhadap seseorang mungkin dari kecil hingga dewasa yang membuat seseorang tersebut menjadi sedih, kecewa, dan sebagainya, misalnya karena tindakan pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, atau stress yang berkepanjangan. Seseorang yang pernah mengalami tindakan seperti itu pasti memiliki kesehatan mental yang buruk karena tindakan seperti itu membuat diri menjadi sedih, stress, bahkan bisa menarik diri dari lingkungan. Tidak hanya itu, seseorang yang memiliki kesehatan mental yang buruk bisa menimbulkan depresi, ketakutan, kekhawatiran, sifat marah yang berlebihan, merokok, minum alkohol yang berlebihan atau bahkan narkoba. Hal tersebut sudah biasa ditimbulkan akibat kesehatan mental yang buruk.

Beberapa pengobatan jika terjadi kesehatan mental yang buruk ini adalah dengan psikoterapi, merupakan terapi bicara yang memberikan media yang aman untuk pengidap dalam mengungkapkan perasaan dan meminta saran. Psikiater akan memberikan bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan serta menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit mental. Ada juga dengan cara obat-obatan. Pemberian obat-obatan untuk mengobati penyakit mental umumnya bertujuan untuk mengubah senyawa kimia otak di otak. Obat-obatan tersebut berupa golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs), dan antidepresan trisiklik. Obat-obatan ini umumnya dikombinasikan dengan psikoterapi untuk hasil pengobatan yang lebih efektif. Ada juga dengan cara membuat rencana bagi diri sendiri, misalnya mengatur gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari, untuk melawan penyakit mental. Rencana ini bertujuan untuk memantau kesehatan, membantu proses pemulihan, dan mengenali pemicu atau tanda-tanda peringatan penyakit.

Oleh karena itu, untuk mencegah kesehatan mental yang buruk harus dimulai sejak dini, orang tua harus mendampingi memberi pengetahuan tentang pentingnya kesehatan mental pada anak-anak, tidak memperlakukan anak dengan keras atau tindakan yang tidak wajar agar mental health anak tetap terjaga sejak kecil sehingga nantinya saat beranjak dewasa tidak mengalami kesehatan mental yang buruk yang bisa menyebabkan efek samping yang buruk. Tidak hanya anak kecil, orang dewasa pun juga perlu memperhatikan mental health karena semakin dewasa akan semakin banyak tantangan untuk mempertahankan mental agar tetap stabil dan baik.  Dengan adanya tidakan dini seperti ini maka tidak ada lagi kasus kesehatan mental yang buruk.

Motivation Letter

Insecure adalah perasaan tidak aman atau perasaan tidak percaya diri pasti pernah dirasakan oleh semua orang baik anak muda bahkan orang tua sekalipun. Seseorang yang tidak percaya diri akan hidup dalam ketakutan yang bisa menimbulkan stress. Seseorang akan terus memikirkan kekurangan dalam dirinya dan terlalu memikirkan omongan orang lain, sehingga seseorang menjadi tidak percaya diri. Saat ini masih banyak orang yang masih tidak percaya dengan dirinya sendiri. Banyak orang yang masih insecure dan menutup-nutupi kekurangannya didepan orang lain. Seseorang yang insecure selalu memandang dirinya rendah, hidupnya yang tidak terarah, dan merasa diabaikan orang lain. Seseorang akan dianggap remeh oleh orang lain walaupun telah melakukan sesuatu dengan maksimal.

Seseorang yang insecure pasti takut akan kegagalan dan tidak pernah mau mencoba. Padahal dalam hidup setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, karena dengan adanya keberhasilan seseorang pasti akan gagal terlebih dahulu, tidak secara langsung akan berhasil. Seseorang akan melewati berbagai macam proses kehidupan yang pahit dan manis, hal itu tergantung kita bagaimana kita bisa menerima diri dan menikmati hidup. Tidak hanya takut akan kegagalan, seseorang juga pasti akan membanding-banding kan diri sendiri dengan orang lain, merasa dirinya paling rendah dan tidak berguna. Padahal orang lain pun pasti punya kekurangan yang mungkin kita tidak tahu apa kekurangan orang tersebut karena orang tersebut bisa menutupinya dengan bersyukur, menerima diri, menyayangi diri sendiri dan percaya diri. Orang yang insecure atau tidak percaya diri juga akan menarik diri dari lingkungan social, seseorang akan menjadi anti sosial, kurang pergaulan dan introvert. Mereka beranggapan bahwa dirinya tidak berguna bagi orang lain sehingga memilih untuk menarik diri dan menyendiri. Jika insecure atau tidak percaya diri berkepanjangan akan menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kepribadian dan masih banyak lagi.

Saya juga merasa insecure dengan orang lain saya merasa tidak seberuntung mereka, namun didalam kekurangan saya pasti saya memiliki kelebihan yang mungkin tidak dimiliki orang lain. Sehingga saya tidak lagi memikirkan kekurangan yang saya miliki namun saya lebih fokus pada kelebihan yang saya punya dan berusaha mengembangkan dengan maksimal agar semua orang tau saya memiliki kelebihan yang bisa dibanggakan, dan saya juga belajar dari banyak orang yang saya jumpai untuk lebih menerima, memahami, menyayangi diri sendiri bukan malah insecure dan tidak percaya diri.

Inilah yang harus diubah dan harus berusaha untuk memahami, menerima, dan menyayangi diri sendiri. Hal ini harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Kita harus bisa untuk memahami, menerima, dan menyayangi diri sendiri sebelum orang lain menerima kita. Setiap manusia pasti berbeda-beda dan tidak ada yang sempurna sehingga kita tidak perlu untuk insecure. Setiap orang pasti memiliki kekurangannya masing-masing namun hal itu tidak menjadi alasan untuk kita tidak percaya diri, sebaliknya hal itu bisa membuat kita untuk mengintropeksi diri dan bisa merubah menjadi lebih baik, bukan mendengarkan omongan orang lain yang negatif. Mungkin kekurangan yang kita punya adalah kelebihan orang lain, sebaliknya kelebihan yang kita punya adalah kekurangan orang lain sehingga kita bisa bersama-sama membantu untuk saling melengkapi agar sama-sama bisa berkembang dan tidak ada yang insecure atau tidak percaya diri lagi. Kita harus mengenali diri sendiri secara mendalam apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kita. Kelebihan yang kita punya harus dikembangkan dan ditunjukan kepada orang lain agar kita tidak lagi merasakan insecure yang berkepanjangan. Juga harus berusaha menerima diri memahami, dan menyayangi diri sendiri jikalau memiliki kekurangan. Mungkin kita bisa belajar bagaimana kekurangan yang kita punya bisa berguna bagi orang lain atau kita bisa belajar perlahan-lahan agar kita bisa mengembakan kekurangan yang kita punya dengan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain agar kita tahu bagaimana mengembangkan kekurangan yang kita punya. Pemikiran insecure seperti itu tidaklah baik dan harus segera dirubah karena Tuhan menciptakan umatnya dengan sempurna dan berbeda-beda sehingga kita bisa saling melengkapi dan kita harus menerima, memahami, dan menyayangi diri sendiri.